RSS

Intimidasi Pengawas UN oleh Kepala Sekolah

09 Mei

Akhirnya selesai sudah UN tingkat SMP/MTs tahun ini. Sebagai panitia UN di tingkat sekolah, Alhamdulillah saya dan kawan-kawan bisa menyelesaikan tugas sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan pemerintah.

Beberapa teman yang mengajarnya sama dengan saya dan menjadi pengawas di sekolah lain bercerita, bahwa UN di sekolah tempat dia mengawas juga berjalan lancar. Namun ada salah seorang teman yang ditempatkan sebagai pengawas di MTs bercerita, bahwa kepala sekolahnya mengintimidasi 2 orang pengawas.

Lha kok bisa? Bagaimana ceritanya?

Kejadiannya pada hari kedua dari 4 hari pelaksanaan UN. Saat itu 2 pengawas – kabarnya berasal dari MTs lain – berada di ruang 1. Sebagai pengawas UN, kedua pengawas itu mencoba melaksanakan tugas dengan baik. Ternyata siswi yang berada di ruang itu rata-rata tukang contek.

Ada salah seorang siswi yang diingatkan berulang kali, namun bandelnya luar biasa. Tidak hanya mencontek, tapi juga gaduh minta jawaban pada temannya. Oleh karena tidak mempan diingatkan berulang kali, akhirnya sang pengawas berdiri di belakang. Kebetulan anak yang sering berbuat gaduh itu juga duduk di belakang. Oleh karena berada di belakangnya, anak yang sering gaduh tadi tidak berkutik.

Ternyata persoalannya berbuntut. Si anak begitu sampai di rumah melapor pada orang tuanya. Orang tuanya komplain ke pihak sekolah.

Besok paginya kedua pengawas itu dipanggil oleh kepala sekolah. Si pengawas kabarnya dimarahi dan malah diintimidasi akan ‘diusir’ jika tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik. Si pengawas yg kebetulan masih GTT di sekolahnya jadi bertanya-tanya, pengawasan yg baik seperti apa yg dimaksudkan. Jawabannya kemudian didapat dari kepala sekolah juga. Mengawasi jangan ketat (nggak tahu kategori jangan ketat itu, apa misalnya termasuk membiarkan siswa gaduh dan mencontek).

Sang pengawas akhirnya hari ketiga dan keempat dipindah ke lokasi anak putra (kebetulan di MTs itu anak putra dipisah dengan anak putri). Selain itu selama 2 hari terakhir sang pengawas dipanggil pagi-pagi oleh kepala sekolah (jadinya mirip tersangka yg diharuskan wajib lapor). Tidak tahu juga apa instruksi yang diberikan kepada kedua pengawas itu oleh si kepala sekolah.

Itulah cerita dari teman saya tentang pengawasan di sebuah MTs. Cerita yang bisa dinilai sendiri oleh pembaca budiman. Cerita yg terjadi di bulan Mei, saat beberapa hari sebelumnya kita merayakan Hari Pendidikan Nasional.

 
9 Komentar

Ditulis oleh pada 9 Mei 2008 inci Tidak Dikategorikan

 

Tag: , ,

9 responses to “Intimidasi Pengawas UN oleh Kepala Sekolah

  1. meiy

    9 Mei 2008 at 11:12

    gengsi, rasa takut kalau gagal, kadang mengalahkan keinginan untuk jujur bahkan pada guru. (sebagian lo) mestinya itu saat menunjukkan keyakinan, lulus melewati ‘ujian’ kejujuran 🙂

    …> iya meiy, kadang kejujuran berperang kenyataan dan prestise. MTs dalam tulisan di atas sebuah sekolah swasta. Kalau banyak siswa yg gagal, sekolahnya tdk akan laku. Pemasukan jelas akan berkurang

     
  2. Sawali Tuhusetya

    9 Mei 2008 at 14:20

    waduh, kalau sudah main intimidasi seperti itu, kayaknya UN memang perlu dipikir ulang untuk tidak dilanjutkan. saya tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada kepala sekolah atau orang tua. mereka sudah sangat terbebani karena UN telah menjadi penentu kelulusan itu sehingga menghalalkan segala cara, termasuk membiarkan anak2 mencontek. hal ini bisa diminimalisisir kalau UN hanya sekadar media pemetaan mutu. meski demikian, tidak seharusnya kepala sekolah melakukan intimidasi semacam itu. karena UN masih dilakukan, mestinya sang kepala sekolah perlu bertanya juga kepada sisa dan orang tuanya itu, bukannya memarahi pengawas. saya kira tugas yang dilakukan oleh rekan2 sejawat kita itu sudah bener, pak, karena aturannya memang begitu. sayangnya, bayangan ketakutan tdk lulus seringkali menghantui kepala sekolah dan orang tua. repot!

    …> pak sawali benar. inilah dilema dunia pendidikan kita. khusus untuk un, sebaiknya un mengacu ke model usbn SD, yg nentuin lulus tidaknya adalah guru-guru.

     
  3. senopatiarthur

    9 Mei 2008 at 17:24

    Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
    http://www.infogue.com/
    http://pendidikan.infogue.com/intimidasi_pengawas_un_oleh_kepala_sekolah

    ….> trims info dan tawarannya pak. nanti insya Allah saya tindak lanjuti

     
  4. sastrosuwiryo

    9 Mei 2008 at 22:32

    Salut banget untuk sang pengawas ujian. Untuk menegakkan kejujuran, kita memang harus berani bertindak. Kalau bukan kita sebagai pendidik, siapa lagi. Biarlah para kepala sekolah belajar lagi arti keberhasilan, kejujuran, disiplinn dan sanjungan yang akhirnya mencelakakan dunia akhirat. dan……
    Salam kenal.

    ….> iya pak. benturan kepentinganlah, jadinya seperti itu.
    salam kenal juga pak.

     
  5. Bocah Cilik

    10 Mei 2008 at 03:37

    Kok ada ya kepala sekolah yang kayak gitu. Sepertinya dia barusan mendapatkan “sumbangan” dari ortu anak pencontek itu.

    …> wah kalau sumbangan semacam SPP mungkin, karena termasuk MTs swasta. tapi kalau ada sumbangan ‘siluman’ saya kurang tahu. yg pasti prestise telah mengalahkan prestasi, dan kepsek telah ‘menjual’ harga dirinya sendiri.

     
  6. zulfaisalputera

    11 Mei 2008 at 02:28

    Aku menunggu endingnya, Bang!
    Coba dilanjutkan bagaimana nasib kedua pengawas itu pascaUN dan setelah kembali ke sekolah asalnya.

    Terlalu banyak masalah akibat piciknya pikiran warga sekolah dalam menyelamatkan ‘muka’ saat UN, tapi tak pernah terungkap bagaimana endingnya.

    Salam buat teman sampeyan yang jadi ‘korban’ tersebut!

    Tabik!

    …> wah endingnya saya tidak mengikuti lagi. 8 mei un selesai, kedua pengawas itu kembali ke rumah dan sekolah masing-masing.

    peran tim pemantau independen (tpi) saya juga tidak tahu. karena tpi juga mengetahui kejadian itu. saya malah menunggu saat hasil un diumumkan nanti. apakah anak tsb lulus atau tidak. kalau tidak adakah ortu nuntut atau kepsek mempermasalahkannya. kalau itu terjadi, kasihan 2 pengawas di atas. mereka perlu dibantu.

    ok, trims.

     
  7. catra

    11 Mei 2008 at 19:05

    wah parah banget sudah kelakuan kepala sekolah, mungkin tidak hanya disana, sudah hampir keseluruhan sekolah pasti pengawas sudah “dibekali” oleh kepala sekolah selaku tuan rumah demi menjaga nama baik sekolahnya yang lulus 100% UAN
    http://sutanmudo.co.cc

    …>iya. itulah dinamika negatif dunia pendidikan kita

     
  8. Menik

    11 Mei 2008 at 20:04

    jadi pengawas tu serba salah ya pak ???

    …> bukan serba salah, tapi disalahkan.

     
  9. nh18

    14 Mei 2008 at 10:54

    Adddduuuhhh …
    Saya sedih mendengar berita ini pak …

    UN memang banyak suka dukanya ya pak …

    Belum lagi kalau membaca kasus yang di sumatera utara

    Ya mudah-mudahan akan lebih dimasa yang akan datang

    …> begitulah. dunia pendidikan kita seolah sdh kehilangan ruhnya

     

Tinggalkan komentar