RSS

Di Ruang Sujud-Mu

13 Sep

di ruang sujud-Mu, debu-debu berkisar dalam seteru
pikiran menyatu dalam harap, titik noktah mengambang
dalam terawang
adakah titik cahaya bersanding
dengan rindu dan urai air mata?

kembali ke ruang sujud-Mu, suara-suara menghilang dan luruh
kesombongan telah menghancurkan segala harap nan pengap
kukembali dalam kesendirian dan ketersiaan
masihkah pintu-Mu membuka, saat kutergeragap dalam luka?

di ruang sujud-Mu, dingin subuh tak lagi mampu menyejukkan
bara api begitu berlumut di hati
tak ada yang salah, tak ada sesal diperhamba
kecuali diri yang rapuh dalam setiap langkah

ya Rabb-ku
pongah dan sembongku sudah menggerogoti diri
masihkah pintu tobat-Mu membuka
saat kurapuh dalam pinta nan renta?

 

 

 
12 Komentar

Ditulis oleh pada 13 September 2011 inci Puisi

 

Tag: , ,

12 responses to “Di Ruang Sujud-Mu

  1. vizon

    13 September 2011 at 06:24

    Dia selalu ada, di setiap ruang kita berada…
    Dia selalu mewujudkan, setiap harap dan pinta…
    Hanya ikhlas dan sabar, yang menjadi kewajiban kita…

    (Hehe… Maksa banget komennya ya Da Zul?) 🙂

     
  2. DV

    13 September 2011 at 08:50

    Asiknya sambil diiringi lagu “Kembali PadaMu” nya GIGI 🙂

    Suka puisinya!

     
  3. SITI FATIMAH AHMAD

    14 September 2011 at 07:36

    Assalaamu’alaikum wr.wb, Zulmasri…

    Alhamdulillah, bisa kemari membalas kunjungan di hari lebaran lalu. Maaf jika telat hadir dan berharap pertengahan Syawal ini bisa menjernihkan silaturahmi yang terjalin. Sudah lama tidak bermain di sini, sangat lama sekali.

    Selamat hari raya iedul Fitri dan maaf zahir bathin. Semoga diganjari segala amal ibadah di Ramadhan yang lalu.

    Puisi yang sangat puitis dengan permainan kata yang sejuk, damai dan menyentuh hati.
    Garapan kata yang mempamerkan keresahan jiwa penuh harapan tinggi kepada Yang Maha Esa kala ruang sujud dihadiri setiap kali masalah menjelma dalam kehidupan.

    Semoga ruang sujud itu menjadi rutinitas yang membahagiakan sehingga akhir hayat.

    Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. 😀

     
  4. Ersis Warmansyah Abbas

    16 September 2011 at 00:10

    Ya, Rabb … Amin … di ruang sujud padaMu segalanya

     
  5. Nafeeza Al-Anshary

    16 September 2011 at 00:12

    Ya, Rabbi. Terimalah sujudku di antara ribuan sajadah yg terhampar di lengkung Mihrab-Mu. Apalah artinya hamba? Seorang pendosa penuh daki yg dilumat kehinaan. Ampuni hamba ya rabb,…ampuni hamba seperti Engkau yg telah memberikan sedesah nafas kasih di pelupuk mataku. Lihatlah air mata hamba…menjelma samudera yg menghanyutkan aku dalam Tahajjud heningku.

     
  6. Fuad Dulkhirom

    16 September 2011 at 00:13

    Rabbana walakalkhamdu milussamawati wal ardl wamil humasyi’ta min syaiin ba’du,Ya Rabb…semua milikMu dan Engkau berkuasa mengambilnya kapanpun…….

     
  7. Budi Indriyo

    16 September 2011 at 00:14

    Hmm kt hrs sll ingat….

     
  8. Meiy Piliang

    16 September 2011 at 00:15

    Subhanalah rancak bana.
    Terasa bgt kudus, ruang sujudMU. Izinkan aku berdiam, mengharap ridha dan ampunan.

     
  9. Rosyidah Najj

    16 September 2011 at 00:18

    touching poem

     
  10. Kunaenah B Wirudi

    16 September 2011 at 00:20

    Apa yg harus kupinta dr- Mu Ya Robb…sedang aku tak tahu yg terbaik utkku…Ya Arkhamarr Rokhimin irkhamna…irkhamna …0^_^)

     
  11. Reina Bellen

    16 September 2011 at 00:22

    subhanallah .. bagus dan menyentuh pak puisinya 🙂
    makasih pak sudah di share 🙂

     
  12. Leli Hasmayati

    16 September 2011 at 00:22

    Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanatan wafil aakhiroti hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

     

Tinggalkan Balasan ke SITI FATIMAH AHMAD Batalkan balasan