di kepekatan yang masih tersisa, ada kunang-kunang
hinggap di matamu
dalam kenangan-kenangan panjang. ada yang mengabarkan mimpi
serupa jendela ada tingkapnya, tempat menangkap
arus berita dunia
namun tetap saja begitu. mungkin benar ada kupu-kupu di hatimu
serupa kunang-kunang, kita terbang dalam hening
malam yang gelap
kemudian bertaruh cuaca: cerah atau mendungkah langit
di barat daya?
serupa kupu-kupu, kita bermain di bunga-bunga
:masihkah sarimu menumbuhkan putik
di segala persimpangan yang tercipta?
pada kepekatan yang tersisa, adakah mungkin kunang-kunang
membenturkan fajar?
dan siang, (kadang) kurindu berwarna-warni kupu-kupu
terbang kitari taman
seribu kunang-kunang, kita punya banyak kenangan-kenangan
masa silam
pun dalam aneka rupa kupu-kupu, kita tak punya kepastian-kepastian
hanya mereka-reka, yang menjadikan kita peramal
di musim paling menyesakkan
kita melangkah untuk mundur dan mundur untuk
menatap masa depan
tapi selalu saja begitu, jauh dari kepastian
:di mana kita sekarang?
fanz
4 Februari 2009 at 16:35
hmm
syaiful
4 Februari 2009 at 22:39
berkunjung lagi sambil baca-baca boleh kan
….> boleh pak. terima kasih….
zoel
5 Februari 2009 at 09:00
kok kunang²nya cewek manis 😀
Ersis Warmansyah Abbas
5 Februari 2009 at 10:09
Tenunan kata-kata semakin indah semakin bermakna. Salam hangat
edratna
5 Februari 2009 at 14:58
Pilih mana ya, jadi kunang-kunang atau kupu-kupu?
meiy
5 Februari 2009 at 16:03
seperti bunga & kupu-kupu itu, puisi ini indaaah
….> trims meiy
Bujang Lahat
6 Februari 2009 at 18:28
Aku ingin berada diantara kunang-kunang dan kupu2 itu… 🙂
Daniel Mahendra
7 Februari 2009 at 18:22
Barat daya ya? Hmmm…
Sepertinya bukan di Manhattan.
ifoel
7 Februari 2009 at 19:44
Sastranya mantap banget…
ya… kita hidup diantara siang dan malam…
suhadinet
8 Februari 2009 at 05:52
kupu-kupu dan kunang-kunang, sama-sama indah.
imoe
8 Februari 2009 at 19:00
mantab pak…..saya pilih bunga aja, karena kupu-kupu atauypun kunang-kunang pasti hinggap di bunga
marshmallow
9 Februari 2009 at 01:55
kupu-kupu membuat hari yang datar menjadi lebih bewarna.
kunang-kunang membuat malam yang gelam menjadi lebih bercahaya.
tapi apakah semua manusia membawa keberkahan kupu-kupu dan kunang-kunang, pak zul?
Ikkyu_san
9 Februari 2009 at 10:22
kalau kunang-kunang indah di malam hari
kalau kupu-kupu indah di siang hari
bagi-bagi tugas aja ya?
EM
starbozz
9 Februari 2009 at 15:14
Hi friend.. Interesting post.. Keep up the good work.. Do visit my blog and post your comments.. Take care mate.. Cheers!!!
mmursyidpw
10 Februari 2009 at 01:44
Orang bahasa ya blognya banyak puisinya. Salut, pak! Gimana kalau blog kita saling link biar lebih mudah komunikasi? Blog saya memang masih bayi (baru lahir) and masih perlu sentuhan penyempurnan di sana sini.
Blog saya:
mmursyidpw.wordpress.com
Blog Sekolah:
smpn1karangdadap.wordpress.com
Salam untuk teman-teman blogger di SMPN 2 Talun.
Nin
10 Februari 2009 at 10:09
Saya di Lombok….
Hehehe…
ubadbmarko
10 Februari 2009 at 10:58
Lihat fotonya jadi kunang-kunang deh.
hatmiati
10 Februari 2009 at 13:18
aku mau menikmati keindahan kupu2 dan kunang2 aja ah….tp puisinya dibaca indah banget. jadi pengen adakan lomba deklamasi…boleh gak ya….
potter
10 Februari 2009 at 15:49
hmmmmmm,,, kupu-kupu yang indah.
*Ngeliatin di Gambar yg pertama, gak kedip2*
hehehhe….
Maap Pak Zul baru bisa berkunjung.
Catra?
11 Februari 2009 at 10:38
sayangnya saya belum pernah melihat kunang2 langsung sejak hidup di muka bumi ini
Hejis
11 Februari 2009 at 11:07
Kunang-kunang, keindahan malam
Kupu-kupu, keindahan siang
tapi kenapa jauh dari kepastian… 😀
goenoeng
11 Februari 2009 at 21:23
lama saya tak melihat kunang2.
seperti kerinduan kupu2 terhadap kembang.
yellashakti
12 Februari 2009 at 00:34
kita sekarang ada di sini pak, menjalani realitas yang kadang tidak realistis 😆
Ersis Warmansyah Abbas
12 Februari 2009 at 22:00
Wow sibuk kali ni … cari postingan baru, perlu inspirasi he he
alif
14 Februari 2009 at 04:58
kunang-kunang hanya ujung kuku kita,
kupu-kupu hanya ujung bulu mata kita,
lalu “kita” di mana ya?
Daniel Mahendra
14 Februari 2009 at 12:49
Belum ada anyaman baru sepertinya…
babeh
15 Februari 2009 at 19:02
sayang kunang2nya ga tampak ya?, padahal kedipannya begitu indah….. tapi dibalik keindahannya, kunang2 adalah kukunya orang mati……, katanyaaaaaaaaaaaaa loooooo….., hiiiiiiiii…….
Ersis Warmansyah Abbas
17 Februari 2009 at 21:48
Yap meyapa …
henis
19 Februari 2009 at 13:19
Pak Zul pa kabar….
judulnya kupu2..jadi inget anak saya… dia itu takut banget sama kupu2….
yanti
20 Februari 2009 at 00:39
hmmm yap.. yap.. yap… Na-am