RSS

Izinkan Kuistirah di Hatimu

10 Jun

izinkan kuistirah di hatimu
ketika lelahku bermain angan
perjalanan semestinya tak lagi impian
kota-kota telah meninggalkan catatan asing
di cuaca yang muram
masa berlalu seiring desau angin yang menderu

izinkan kuistirah di hatimu
dalam relung sunyinya kamar
sebab kebeningan selalu menyertai
setiap denyut napas yang merindui

izinkan kuistirah di hatimu
mencari damai di pijarnya wajah
dalam tulus dan sejuknya belai
kucumbui angan yang lama mendera

izinkan kuistirah di hatimu
merajut merahnya benang hati

 
12 Komentar

Ditulis oleh pada 10 Juni 2008 inci Puisi

 

Tag: , ,

12 responses to “Izinkan Kuistirah di Hatimu

  1. jiwakelana

    10 Juni 2008 at 23:26

    pertama.. realitas pak guru. aq juga mendambakan itu.

    …> yap. kapan ijab kabulnya?

     
  2. marshmallow

    11 Juni 2008 at 09:12

    wah, salut buat pak zul. puisinya bagus. pasti dulu nyonya kena pelet puisi juga ya? hehe…

    …> he he, kalau yang itu rahasia pribadi….

     
  3. natazya

    11 Juni 2008 at 11:48

    doain aku juga cepet istirahat dan jadi peristirahatan hati seseorang yah om!

    AMIEN 😉

    ….> Amiin. mudah-mudahan dalam waktu dekat ya….

     
  4. aveushar

    11 Juni 2008 at 11:57

    Alhamdulillah, dalam belantara imaji ini kita bisa berkenalan. saya sangat mengharapkan bantuan bapak utk bersama menumbuhkembangkan minat tulis remaja di kabupaten kita. Utk peluncuran bunga rampai, kami belum tahu kapan. kami pinginnya penerbitan ini berlanjut menjadi majalah yang tidak hanya mengakomodasi karya tapi juga memberikan literatur sastra dan penulisan kreatif yang terasa kurang.

    semoga kita bisa bertemu kapan-kapan.

    …> Insya Allah, tanpa diminta pun, hal itu sudah saya lakukan mas. hanya saja gaungnya kurang terdengar. di tempat saya mengajar, anak-anak saya coba bangkitkan semangat mereka. Majalah dinding dan buletin sekolah pun sudah ada sejak tahun 2005 lalu.

    pada saat ini, kegiatan ekskul saya arahkan juga ke dunia maya. Mas bisa melihat karya anak-anak di http://smp2talun.wordpress.com
    jauh dari profesional memang. tapi seperti itulah kami (saya dan anak-anak) mencoba membangun diri sendiri.

    SMP 2 Talun letaknya di bukit mas. Tapi bukan berarti kami menjadi tidak berarti. Sesekali berkunjunglah…

     
  5. Alex

    11 Juni 2008 at 14:49

    kuistirah ?? kirain apa gitu ? ternyata setelah baca komentar baru ngeh…hehe

    salut….nice puisi..

    …> nggak terlalu sulit kan bang alex? puisi sederhana kok.

     
  6. rhainy

    11 Juni 2008 at 15:53

    wah! izinkan aku mampir dan istirahat disini ya? hehehe….

    …> silakan mbak. dengan senang hati….

     
  7. jeunglala

    11 Juni 2008 at 16:38

    puisinya manis…
    tapi entah, yang terasa pedih…
    *abisnya, sang kekasih yang dipuja lagi lari-lari nggak karuan nih, Pak Zul… huhu… nangis.. *

    …> lari mbak? kejar…. kapan perlu lapor polisi. he he he….. (yang sabar aja mbak. kalau jodoh nggak akan kemana kok)

     
  8. Empi MUSLION_JB'lOç

    11 Juni 2008 at 18:56

    Izinkan Kuistirah di Hatimu
    Izinkan Kuistirah di Catatan hatimu
    Izinkan Kuistirah di Rang Pasisiamu
    Izinkan Kusitirah tuk selalu merajut merahnya benang hati

    SALAM JABAT ERAT

    …> tentu saja diizinkan. ini rumah basamo. jadi manfaatkan untuak basamo-samo.

     
  9. aminhers

    12 Juni 2008 at 00:35

    huh…. dalam banget Bang, serasa sunyi,jauh, dan hilang

    …> ah, apa sedemikiannya pak? wah, susah juga nanti nyarinya kalo ilang. hi hi hi…

     
  10. zoel chaniago

    12 Juni 2008 at 14:06

    pag guru puitis jugahhhh

    …> puitis atau teriris?

     
  11. Riny Yunita

    12 Juni 2008 at 16:45

    Bagus sekali puisinya Pak Zul, sangat menyentuh.

    …> tarimo kasih uni. menyentuhkan? ah….

     
  12. meiy

    19 Juni 2008 at 12:16

    so touching pak zul, yg nerima pasti bersemi….:)

     

Tinggalkan Balasan ke aveushar Batalkan balasan