izinkan kuistirah di hatimu
ketika lelahku bermain angan
perjalanan semestinya tak lagi impian
kota-kota telah meninggalkan catatan asing
di cuaca yang muram
masa berlalu seiring desau angin yang menderu
izinkan kuistirah di hatimu
dalam relung sunyinya kamar
sebab kebeningan selalu menyertai
setiap denyut napas yang merindui
izinkan kuistirah di hatimu
mencari damai di pijarnya wajah
dalam tulus dan sejuknya belai
kucumbui angan yang lama mendera
izinkan kuistirah di hatimu
merajut merahnya benang hati
jiwakelana
10 Juni 2008 at 23:26
pertama.. realitas pak guru. aq juga mendambakan itu.
…> yap. kapan ijab kabulnya?
marshmallow
11 Juni 2008 at 09:12
wah, salut buat pak zul. puisinya bagus. pasti dulu nyonya kena pelet puisi juga ya? hehe…
…> he he, kalau yang itu rahasia pribadi….
natazya
11 Juni 2008 at 11:48
doain aku juga cepet istirahat dan jadi peristirahatan hati seseorang yah om!
AMIEN 😉
….> Amiin. mudah-mudahan dalam waktu dekat ya….
aveushar
11 Juni 2008 at 11:57
Alhamdulillah, dalam belantara imaji ini kita bisa berkenalan. saya sangat mengharapkan bantuan bapak utk bersama menumbuhkembangkan minat tulis remaja di kabupaten kita. Utk peluncuran bunga rampai, kami belum tahu kapan. kami pinginnya penerbitan ini berlanjut menjadi majalah yang tidak hanya mengakomodasi karya tapi juga memberikan literatur sastra dan penulisan kreatif yang terasa kurang.
semoga kita bisa bertemu kapan-kapan.
…> Insya Allah, tanpa diminta pun, hal itu sudah saya lakukan mas. hanya saja gaungnya kurang terdengar. di tempat saya mengajar, anak-anak saya coba bangkitkan semangat mereka. Majalah dinding dan buletin sekolah pun sudah ada sejak tahun 2005 lalu.
pada saat ini, kegiatan ekskul saya arahkan juga ke dunia maya. Mas bisa melihat karya anak-anak di http://smp2talun.wordpress.com
jauh dari profesional memang. tapi seperti itulah kami (saya dan anak-anak) mencoba membangun diri sendiri.
SMP 2 Talun letaknya di bukit mas. Tapi bukan berarti kami menjadi tidak berarti. Sesekali berkunjunglah…
Alex
11 Juni 2008 at 14:49
kuistirah ?? kirain apa gitu ? ternyata setelah baca komentar baru ngeh…hehe
salut….nice puisi..
…> nggak terlalu sulit kan bang alex? puisi sederhana kok.
rhainy
11 Juni 2008 at 15:53
wah! izinkan aku mampir dan istirahat disini ya? hehehe….
…> silakan mbak. dengan senang hati….
jeunglala
11 Juni 2008 at 16:38
puisinya manis…
tapi entah, yang terasa pedih…
*abisnya, sang kekasih yang dipuja lagi lari-lari nggak karuan nih, Pak Zul… huhu… nangis.. *
…> lari mbak? kejar…. kapan perlu lapor polisi. he he he….. (yang sabar aja mbak. kalau jodoh nggak akan kemana kok)
Empi MUSLION_JB'lOç
11 Juni 2008 at 18:56
Izinkan Kuistirah di Hatimu
Izinkan Kuistirah di Catatan hatimu
Izinkan Kuistirah di Rang Pasisiamu
Izinkan Kusitirah tuk selalu merajut merahnya benang hati
SALAM JABAT ERAT
…> tentu saja diizinkan. ini rumah basamo. jadi manfaatkan untuak basamo-samo.
aminhers
12 Juni 2008 at 00:35
huh…. dalam banget Bang, serasa sunyi,jauh, dan hilang
…> ah, apa sedemikiannya pak? wah, susah juga nanti nyarinya kalo ilang. hi hi hi…
zoel chaniago
12 Juni 2008 at 14:06
pag guru puitis jugahhhh
…> puitis atau teriris?
Riny Yunita
12 Juni 2008 at 16:45
Bagus sekali puisinya Pak Zul, sangat menyentuh.
…> tarimo kasih uni. menyentuhkan? ah….
meiy
19 Juni 2008 at 12:16
so touching pak zul, yg nerima pasti bersemi….:)